Seri iQOO Neo10 akan diluncurkan pada tanggal 29 November, dan membawa fitur kejutan—pengaturan kamera yang terinspirasi oleh model unggulan Vivo .
Dalam teaser yang diunggah di Weibo hari ini, iQOO mengonfirmasi bahwa seri Neo10 akan menggunakan sensor Sony IMX921 sebagai modul kamera utamanya. Ini adalah sensor yang sama yang ditemukan di ponsel andalan Vivo, X200 .
Seri Neo10 juga dilengkapi Optical Image Stabilization (OIS) yang dirancang khusus untuk mengurangi keburaman dan mengatasi tangan yang gemetar. Dan iQOO mengklaim ponsel tersebut akan mewarisi “empat algoritma pencitraan yang dikembangkan sendiri” dari ponsel andalan Vivo.
Selain itu, iQOO membagikan contoh kamera dari Neo10 Pro di postingan lain, dan hasilnya sangat bagus.
Di luar ini…
Selain kamera, jajaran Neo10 menawarkan beberapa spesifikasi yang mengesankan. Versi standar dilengkapi chip Snapdragon 8 Gen 3 dan layar beresolusi 1,5K dengan kecepatan refresh 144Hz.
Sementara itu, Neo10 Pro akan ditenagai prosesor MediaTek Dimensity 9400 yang dipasangkan dengan RAM LPDDR5X dan penyimpanan UFS 4.1.
Duo Neo 10 akan memiliki chip Q2 internal untuk pengalaman bermain game yang lebih baik. Chip ini akan membantu dalam fitur-fitur seperti resolusi super dan interpolasi frame-rate. Seri ini juga mendukung pengisian daya flash protokol privat 120W, pengisian daya cepat protokol PPS 100W, dan catu daya penggerak langsung.
Seri iQOO Neo 10
Mengenai layar, kedua model dilengkapi dengan panel LTPO 8T dengan bezel yang sangat tipis, hanya setebal 1,4 mm di sisi kiri dan kanan, menjadikannya bezel paling tipis di jajaran Neo. Akan ada pemindai sidik jari ultrasonik untuk “pembukaan kunci sekali usap” — peningkatan dari pemindai sidik jari optik seri iQOO Neo 9 .
Seri Neo10 hadir dalam tiga pilihan warna – Extreme Shadow Black klasik, Rally Orange yang cerah, dan Chiguang White yang ramping. Dan meskipun memiliki baterai 6.100mAh yang lebih besar, ponsel ini tetap ramping dengan ketebalan 7,99 mm dan berat 199 gram.
